Jumat, 28 November 2014

Phase 17 : MRT

MRT (Mass Rapid Transit) adalah suatu sistem tranportasi perkotaan yang mempunyai 3 kriteria utama, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi tinggi), dan transit (berhenti di banyak stasiun di titik utama perkotaan). Namun, belakangan ini kita sering salah kaprah tentang maksud definisi MRT itu sendiri. Pemeberitaan media yang cenderung asal-asalan dan kurang memperhatikan konten membuat masyarakat bukannya menjadi cerdas tapi menjadi makin bodoh (termasuk saya). Oke, saya coba luruskan dengan pengetahuan saya yang agak minim. Tabel berikut merupakan perbedaan dari jenis MRT.

Sistem MRT Definisi dan Elemen Sistem

1. Bus Rapid Transit (BRT)Sistem transportasi berbasis jalan yang mengkombinasikan elemen stasiun dan kendaraan dengan sistem perencanaan transportasi kota, umumnya mencakup jalur bus yang terpisah dan modernisasi teknologi bus. BRT juga umumnya mencakup: (i) sistem turun-naik penumpang yang cepat; (ii) sistem tiket yang efisien; (iii) stasiun dan halte yang nyaman; (iv) teknologi bus yang ramah lingkungan; (v) integrasi moda transportasi; (vi) pelayanan konsumen yang baik.

2. Commuter rail systems
Kereta komuter yang menghubungkan daerah urban dengan sub-urban, namun berbeda dari LRT atau metro, dimana perjalanan lebih panjang dan jalur rel merupakan bagian dari sistem yang telah ada.

3. Light Rail Transit (LRT)Sistem transportasi metropolitan berbasis rel elektrik yang ditandai dengan kemampuan mengoperasikan kereta pendek di sepanjang jalur eksklusif baik di bawah tanah, udara atau di jalan.

4. MetroSistem transportasi dengan menggunakan kereta berkinerja tinggi, digerakkan secara elektrik, beroperasi di jalur eksklusif, tanpa jalur persilangan, dengan peron stasiun yang besar. Metro adalah istilah internasional untuk subway atau heavy-rail transit.

Sumber: GTZ, 2003.
http://ardypurnawansani.wordpress.com/2008/05/26/efektifkah-subway/

Jadi, jika diambil definisi dari tabel tersebut, maka KRL/Commuter Line yang sudah ada di Jabodetabek merupakan salah satu jenis MRT. Transjakarta dengan busway nya pun merupakan salah satu jenis MRT. Sebenarnya Jakarta ini sudah punya MRT! Nah kan, jadi yang digembar gemborkan media dan pemprov DKI kalau Jakarta mau punya MRT dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI itu apa? Ya itu MRT juga, jenisnya adalah mungkin bisa dibilang Metro. Karena katanya akan dibuat sistem subway (bawah tanah) atau melayang sehingga tidak akan ada persilangan dan hanya menghubungkan daerah metro (kota Jakarta).

Trus bedanya dengan Monorail? Monorail itu lebih ke Light Rail Transit, karena biasanya kereta monorail itu hanya terdiri dari maksimal 3 gerbong dengan kapasitas penumpang yang lebih sedikit dibanding commuter line. Berat kendaraan pun lebih ringan. Juga disebut “mono” rail karena sistem rel dan roda kereta berbeda dengan kereta konvensional. Contohnya di Indonesia ada di Taman Mini Indonesia Indah jika ingin melihat dan merasakannya.

Oke, segitu dulu aja. Semoga makin banyak MRT di Indonesia dan jenisnya betul sesuai dengan kondisi Jakarta dan kota satelitnya. Tapi yang lebih penting adalah berkurangnya macet di ibukota, karena seperti di tulisan saya sebelum-sebelumnya, MRT ini kurang bisa maksimal mengurangi kemacetan tanpa dibarengi pengurangan populasi warga tetap dan non-tetap di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar